Sabtu, 16 Januari 2010

Some Funny Things in Life that We Should Think Over

Ada beberapa hal unik yang pasti terjadi dalam kehidupan kita, bahkan yang termasuk dibingkai dalam sebuah jalan kebenaran, hehehe... Dalam artikel berikut ini ada beberapa hal unik yang menurut gw kayaknya perlu dipertimbangkan kembali. Nikmati saja dengan kebesaran hati dan bukan dengan kepala panas, hahaha...

Hidup yang Terindah adalah SAAT INI
Topik ini masih terus jadi bahan perbincangan karena pro-kontra past life regression. Pihak yg pro, ngeklaim bahwa itu bisa bantu buat ilangin trauma/phobia, empowering, membuktikan adanya kehidupan lampau (dan tumimbal lahir), dsb. So, masalahnya adalah Sang Guru Agung yang menjadi sumber utama ajaran tumimbal lahir sendiri, pada 2500 tahun yang lampau sudah menyampaikan bahwa “Hidup yang Terindah adalah SAAT INI”, bukan masa lalu dan juga bukan masa depan. Lalu dengan kebenaran itu (yang pastinya juga diyakini dengan sepenuh hati) mengapa pula masih harus selalu “dilanggar”, hehehe...

Gini, supaya simpel, kalo anda yang sering nonton acara di SCTV, “Uya Memang Kuya” sebenernya udah bisa dapet gambaran yang jelas bahwa otak kanan kita (alam bawah sadar) kita menyimpan persepsi dan rasa kita terhadap segala hal yang terjadi dalam kehidupan kita. Andai tidak ada otak kiri yang bertugas mengontrol kesadaran kita, maka sudah pasti kehidupan ini pasti akan “kacau”, karena semua rasa yang ada tidak akan pernah mampu “disensor” dan “bocor” semualah rahasia kita, hahaha...

Jadi, anda bisa bayangin gak, kalo emang semua persepsi (termasuk film2x yang paling berkesan yang pernah kita tonton) itu “lolos tanpa sensor” gitu aja ke otak kanan kita, maka kira2x cukup masuk akal khan kalo pada saat proses past life regression itu, “penglihatan” kita akan masa lampau itu juga bisa aja terkena bias film2x yang kita pernah tonton, hehehe...

Yang kedua adalah, metode ini juga belum mampu dibuktikan secara scientific, apakah yang dilihat itu beneran past life dia ataukah udah kecampur ama film2x yang dia pernah tonton (bahkan termasuk khayalan atau ilusi pribadinya, hehehe...). Yang ketiga adalah, apakah masa lalu bisa dirubah? Hehehe... Kalo emang masa lalu bisa diubah, wah metode ini sangat bagus, hehehe... Yang keempat adalah, setiap masa kehidupan pasti punya masalah dan trauma/phobianya masing2x, dan itu termasuk masalah dan trauma/phobia yang muncul pada kehidupan kita masa kini. Jadi, ketimbang “balik/mundur ke masa lalu hanya untuk memperbaiki trauma/phobia atau bahkan kualitas hidup” kenapa juga nggak diberdayakan kemampuan tersebut pada kehidupan saat ini? hehehe... Toh sama aja, kata Gus Dur mah, gitu aja koq repot (kalo hasilnya sama aja, hehehe...).

Seperti yg udah gw jelasin di atas, setiap masa kehidupan pasti punya masalahnya masing2x, sekarang anda bisa bayangin gak, kalo kita semuanya inget semua masa2x kehidupan lampau kita namun tanpa dibekali kebijaksanaan yang cukup, yang ada bukannya kebahagiaan, tapi ketakutan dan kekuatiran baru (apabila misalnya dia ngeliat masa lalunya jelek) atau over PD segokil-gokilnya (kalo yang dy liat kebetulan yg bagus2x dan yang baek2x, hehehe...). Lagipula, setiap kali ada demo ttg materi ini, kenapa juga koq kelahiran lampaunya selalu jadi manusia, padahal logikanya, kita gak selamanya lahir jadi manusia loh (bisa aja jadi binatang, iblis bahkan terlahir di neraka, hehehe...). So, ini adalah hal lucu pertama yang perlu kita pikir ulang.

Kalo gw sich fleksibel aja. Gw tetep jelasin apa adanya tentang past life regression ini kepada klien, kalo pun mereka memaksa, gw tetep akan layani, karena manfaat dari terapi ini sungguh sangat tergantung pada kenyamanan klien. Gw gak mau bohongin klien dan karenanya gw jg gak takut kehilangan klien, hehehe... Jadi gw slalu jelasin dulu kebenarannya, baru keputusan gw serahin ama klien, tetep mau pake metode itu ato nggak, hehehe... Sejauh ini, lebih dari 98% klien gw, akhirnya mengganti metode terapinya dengan present life empowering, sedangkan sisa 2%-nya masih tetep keukeuh dengan past life karena rasa penasaran mereka, yo wis lah, ya tetep gw layanin, yang penting mereka happy dan puas, sedangkan gw gak juga gak merasa ngebohongin klien (karena sebelumnya gw slalu ceritain dulu apa adanya semua kebenaran ttg past life itu, hahaha...). So, saran gw adalah, kalo emang bener2x yakin kepada semua ajaran Guru Agung Sang BUDDHA, marilah kita sama2x kembalikan kemurnian ajaran tersebut dengan kembali ke kehidupan kekinian, karena pada akhirnya hidup yang terindah adalah SAAT INI.

Di Atas Langit Pasti Akan Selalu Ada Langit
Kali ini gw mau share ttg “No. 1 Syndrome”. Beberapa waktu lalu, ada seorang sahabat yang share tentang kawannya yang sekarang terbaring tanpa daya di ICU sebuah rumah sakit dengan alat-alat penopang kehidupan yang harga sewanya cukup menyesakkan dada dan menjebol kantong luar dalam. Mungkin peristiwa ini biasa saja, tapi kalo ngeliat latar belakangnya, mungkin anda semua bisa miris. Sakit sang ibu ini berasal dari tekanan mental yang tidak sanggup dia pikiul lagi dan kemudian malah “menghantam” fisiknya hingga hancur total (ini membuktikan kebenaran ajaran Buddha bahwa “Pikiran adalah Pelopor”).

Dulu, sang ibu ini adalah wanita karir yang sangat sukses. Namun ketika roda berputar dan ia akhirnya harus kehilangan pekerjaannya karena perusahaanya terpaksa harus tutup karena bangkrut, maka masalah mulai muncul. Ia ternyata mengalami kesulitan mencari pekerjaan yang baru, karena posisinya yang begitu tinggi di tempat pekerjaannya yang terdahulu, membuat banyak perusahaan tidak berani menerima dia (karena kuatir tidak bisa memenuhi standar sang ibu yang kebetulan memiliki prestasi yang sangat istimewa). Akibatnya ibu ini mengalami stres yang berat dan berkepanjangan karena gak mampu menerima kondisinya sekarang dan akhirnya mempengaruhi fisiknya hingga drop total.

Segala cara sudah dilakukan keluarga, namun menurut dokter, hal itu agak sulit dilakukan, karena sumber utama penyakitnya bukanlah dari fisiknya, namun dari mentalnya (yang kebetulan ternyata mampu “menghancurkan” fisiknya pula). Segala prestasi yang telah dituai oleh beliau di masa lalu, akhirnya musnah semua. Bukan hanya untuk biaya pengobatannya yang cukup luar biasa, tapi kenangan akan kehebatannya ikut terkubur bersama ketidak-mampuannya untuk menanggung masalah (yang semestinya gak terlalu berat dan juga pasti ada solusinya) yang terjadi dalam kehidupannya.

Bercermin dari kejadian ini, gw cuman mau ingetin bahwa tidak ada gunanya berusaha menjadi No. 1 atau apapun yang sejenis itu, karena pada akhirnya, seperti kata pepatah lama, “Di Atas Langit Pasti Akan Selalu Ada Langit”. Seperti kata Master Tsing Yun, “Berbahagialah Menjadi Nomer Dua”, karena menurut beliau, toh hidup kita masih berarti (dan juga berguna buat orang lain) koq meski kita hanya nomer dua. Lagipula dengan prinsip nomer dua, hidup kita juga akan jauh lebih damai karena tujuan hidup kita bukan lagi untuk “kemenangan” melainkan “kebahagiaan”, kebahagiaan mana bukan hanya bagi diri sendiri tapi juga bagi semua di sekeliling kita (terlebih lagi kalo anda pernah nonton biopic kungfu master Huo Yen Zhia (yang diperankan dgn sangat apik oleh superstar kungfu Jet Lee) dalam film “FEARLESS”, di situ digambarkan dengan sangat jelas bahwa menjadi nomer satu itu gak ada gunanya, karena “di atas langit pasti akan slalu ada langit”).

Intinya, dengan kita menganggap diri kita nomer satu, secara manusiawi kita akan cenderung memiliki kesombongan baru yang belum tentu kita mampu sadari dan juga kita rasakan. Hidup kita pun belum tentu menjadi damai, karena suatu saat pasti akan ada muncul “saingan” baru, maka praktis itu akan menggelitik “daya saing kita” (alias EGO kita), hahaha... Dan seperti Hou Yen Zhia (waktu sebelum sadar dari kebodohannya), kita akan terus menerus “bertempur” sampai (menurut kita) tidak ada orang lagi yang sanggup mengalahkan kita. Nah, daripada buang waktu dan energi kita untuk mempertahankan status nomer 1 (satu) kita itu, alangkah indahnya bila kita belajar dan berjuang untuk menaklukkan diri kita sendiri, agar terbebas dari keserakahan, kebencian dan juga kebodohan batin (seperti yang telah diajarkan oleh guru BUDDHA kepada kita 2500 tahun yang lampau).

Damai di Setiap Langkah
Judul ini emang gw ambil dari salah satu buku indah karya Bhiksu Thin Nath Hanh, tapi gw bukan mau urain isi buku indah itu. Gw cuman pengen share soal artikel gw yang “BIG, SEXY & HAPPY” itu, hehehe... Sesungguhnya masalah gw jauh lebih kompleks dari sekedar menjadi endut, hihihi... Intinya, begitu banyak masalah yang terjadi dalam kehidupan gw (anda bisa liat dari artikel2x gw yang terdahulu), sempet membuat gw tumbuh dan berkembang jadi pribadi yang minder. Dan konyolnya, belum lagi masa minder itu usai, my doraemon’s size came into my life, hahaha... So komplitlah “masa-masa luthu” itu, hahaha... Gak munafik, dulu gw sempet “marah” koq dengan masa2x itu, tapi sekarang gw sangat bersyukur karena gw dapet anugerah seperti itu (blessing in disguise), sebab dengan demikian gw dapet pelajaran hidup yang indah dan sekaligus berharga yaitu “Rasa Syukur & Kesabaran”.

So guys, akan selalu ada pelajaran berharga yang hadir di dalam kehidupan, meski itu hal terburuk sekalipun, karena pada akhirnya hidup terlalu berharga untuk kita tangisi. Semua kesulitan yang hadir dalam kehidupan kita, adalah alat penghancur terbaik bagi batu karang ego kita, sehingga kita dapat segera menemukan permata terindah dalam batin kita, yaitu benih-benih kebajikan (kebuddhaan) kita.

Semoga tulisan sederhana ini bisa bermanfaat buat kita semua, termasuk bagi gw pribadi. Selamat berbuat kebajikan dan semoga semua makhluk selalu hidup berbahagia, Svaha.


Dipersembahkan dengan penuh mudita
Untuk pribadi2x yang penuh cinta

Wedy

(Artikel ini adalah postingan dari Facebook sahabat saya *Wedyanto Hanggoro*..bagi Anda yang ingin bertanya lebih lanjut mengenai artikel ini dapat men-search namanya Anda langsung terhubung dengan *Facebook Wedyanto Hanggoro*..thank you..◕ ‿ ◕)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar