Jumat, 25 Desember 2009

Buddhisme Mendapatkan Penghargaan Sebagai "Agama Terbaik di Dunia"?

Buddhisme Mendapatkan Penghargaan
Sebagai "Agama Terbaik di Dunia"


Sungguh menarik membaca bahwa Agama Buddha mendapatkan penghargaan sebagai 'Agama Terbaik di Dunia'.

15 Juli 2009, Tribun de Geneve

Koalisi International berdasarkan Jenewa untuk Kemajuan Agama dan Spiritualitas (The Geneva-based International Coalition for the Advancement of Religious and Spirituality- ICARUS) telah memberikan penghargaan kepada Komunitas Buddhis sebagai 'Agama Terbaik di Dunia' tahun ini.

Penghargaan khusus ini dipilih dalam suatu pertemuan internasional dengan lebih dari 200 pemimpin keagamaan dari semua bagian spectrum spiritual. Sangatlah mengagumkan untuk dicatat bahwa banyak pemimpin keagamaan lebih memilih Agama Buddha daripada agama mereka sendiri. Meskipun pengikut Buddha hanyalah sebagian kecil dari anggota ICARUS.

Berikut ini empat komentar dari anggota pemilih.

Jonna Hult, Direktur Riset ICARUS mengatakan 'Tidaklah mengejutkan bagi saya bahwa Agama Buddha mendapatkan penghargaan sebagai Agama Terbaik di Dunia, karena kita tidak dapat menemukan satu kejadian perang pun yang dilakukan atas nama Agama Buddha. Dibandingkan dengan agama-agama lain yang sepertinya menyimpan sepucuk senapan dalam almarinya untuk dipergunakan apabila Tuhan membuat suatu kesalahan, kita bahkan sulit menemukan seorang umat Buddha yang pernah menjadi tentara. Orang-orang ini melaksanakan hal yang telah mereka ceramahkan sehingga kita tidak lagi bisa menyetarakannya dengan tradisi spritual lainnya.

Seorang pastur Katholik, Romo Ted O`Shaughnessy mengatakan dari Belfast, "Sebagaimanapun saya mencintai Gereja Katholik, saya selalu terganggu karena kita mengajarkan cinta kasih seperti yang terdapat dalam kitab suci namun kemudian mengatakan bahwa kita menyatakan mengetahui kehendak Tuhan saat kita membunuh sesama manusia. Untuk alasan itulah saya harus menjatuhkan pilihan saya kepada Agama Buddha.

Seorang pemimpin Muslim Tal Bin Wassad menyetujui dari Pakistan melalui penerjemahnya, "Meskipun saya seorang Muslim yang taat, saya dapat melihat sedemikian banyak kemarahan dan pertumpahan darah yang disalurkan sebagai ungkapan keagamaan daripada berhubungan dengan urusan pribadi."
"Umat Buddha telah memecahkan masalah itu", lanjut Bin Wassad, anggota ICARUS yang memberikan suara untuk kelompok Muslim Pakistan, "Sebenarnya, sebagian teman akrab saya adalah umat Buddha."

Rabbi Shmuel Wassertain mengatakan dari Jerusalem, "Tentu saja saya mencintai Agama Yahudi, dan saya pikir itulah agama terhebat di dunia. Namun, sejujurnya sejak tahun 1993 saya telah melaksanakan meditasi Vipassana setiap hari sebelum minyan (doa sehari-hari umat Yahudi). Jadi saya mengerti hal itu."

Bagaimanapun juga ada satu masalah, ICARUS tidak dapat menemukan seorang pun untuk menerima penghargaan itu. Semua umat Buddha yang mereka hubungi tetap mengatakan menolak penghargaan itu.

Ketika ditanya alasan kolompok Buddhis Birma menolak penghargaan tersebut, bhikkhu Ghurata Hanta mengatakan dari Birma,"Kita berterima kasih atas pernyataan tersebut, namun kita memberikan penghargaan itu untuk semua umat manusia, karena sifat keBudhaan berada dalam setiap diri kita."

Groehlichen kemudian berkata "Kita akan terus menghubungi semua fihak sehingga kita menemukan seorang umat Buddha yang mau menerimanya, Kita akan memberitahukan kepada Anda apabila kita telah menemukannya."

Sumber : Internet ( blog.beliefnet.com )
Search dengan Google : "The Geneva-based International Coalition for the Advancement of Religious and Spirituality (ICARUS)"

Alih bahasa : Levy Chandra, USA
Editor : B. Uttamo

===============================

Dari sumber lain :

http://dhammaprotector.blogspot.com/
Dikirim oleh Riglin
Minggu, 19 Juli 2009

Buddhisme mendapatkan penghargaan sebagai "Agama Terbaik di Dunia"?

Kenapa tidak? :)

Belakangan ini, artikel berjudul "Buddhisme Mendapatkan Penghargaan Sebagai "Agama Terbaik di Dunia" menyebar dengan sangat cepat melalui internet khususnya di antara para umat Buddha. Saya telah menerima email dari teman-teman mengenai "kabar baik" ini sejak artikel tersebut dimuat dalam blog.beliefnet.com tertanggal 15 Juli 2009. Diperkirakan artikel tersebut ditulis oleh Linda Moulin dari Tribune de Geneve.

Saya telah mencoba mencari artikel tersebut di Tribune de Geneve. Saya tidak menemukannya. Bahkan tidak ada satupun artikel yang ditulis oleh Linda Moulin. Fihak yang bertanggung jawab di blog.beliefnet.com adalah Jerry Koliber, salah seorang penulis. Pada saat penulisan komentar ini, dia belum menjelaskan sumber resmi artikel yang di atas.

Mohon disebarluaskan penjelasan ini agar para umat Buddha tidak tertipu dengan terlebih dahulu bersenang-senang sebelum mendapatkan kepastian kebenaran berita ini.

Hingga saat ini, tampaknya berita di atas adalah hoax (berita bohong).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar