Jumat, 25 Desember 2009

Membangun Kesehatan dengan Meditasi

Akhir pekan ini--dengan melupakan kesibukan sepekan-- mari melicinkan pikiran. Caranya? Pejamkan mata, tarik napas dalam-dalam! Silakan mengalirkan zikir ke sekujur tubuh. Dengan meditasi, Anda kembali mencerahkan jiwa, sekaligus mengusir penyakit yang menjangkiti penduduk dunia, yaitu stres!

Meditasi, bahkan, di AS--negeri penebar stres ke penjuru dunia--teruji mampu menepiskan stres. Setidaknya, 25 peserta aktif pada riset mengenai meditasi yang dilakukan University of Wisconsin-Madison, membuktikan kemanjuran olah batin dari Negeri Timur itu. Dengan menggunakan teknik rancangan ahli meditasi, Jon Kabat-Zinn, yang kerap dilakukan untuk membantu pasien mengatasi sakit itu, para peserta aktif itu mengikuti pelatihan mingguan selama delapan pekan. Sebelumnya mereka tidak pernah mengikuti program meditasi.

Hasilnya? Pada duapuluh lima peserta aktif--saat periset mengukur aktivitas listrik di belahan otak depan--ditemukan aktivitas yang lebih dibandingkan dengan bagian belahan kiri. Kegelisahan pikiran mereka terukur rendah, bahkan berkat meditasi, emosinya menjadi positif.

Pada riset berbeda--yang diadakan Fakultas Farmasi di Univesity of Exeter--terbukti bahwa meditasi bermanfaat bagi penderita asma. Peneliti menemukan para pasien mampu mengatasi asma, yang sebelumnya dari obat-obatan. Pasien pun dapat merespons sirkulasi udara dengan baik. Dengan teknik relaksasi, program ini diketahui menambah keuntungan, dengan pengurangan pemberian obat sebagaimana pada penyembuhan konvensional.

Dr John Harvey dari anggota Ikatan Ahli Thorax Inggris, menilai, terapi komplet kian populer di kalangan pasien untuk mengurangi emosi pada simtom psikis. ''Latihan relaklasi itu dapat membantu pernapasan dan mengelola kondisi dalam mengatasi simtom,'' jelasnya.

Ia tidak sekadar membantu penderita asma. Riset di Sekolah Farmasi Georgia itu menyingkapkan meditasi dapat menurunkan tekanan darah. Latihan yang teratur melancarkan peredaran darah. Dengan demikian, tekanan darah menjadi normal. Seperti diketahui, pembuluh darah yang tersumbat membuat tekanan darah meninggi, sehingga berisiko gangguan jantung. Peneliti menemukan pasien memiliki pola pikir dan pandang positif kendati belum mengetahui persis musababnya.

Di Indonesia pelatih olah raga pernapasan yang menerapkan teknik relaksasi meyakini olah raga tersebut dapat menyembuhkan berbagai penyakit. ''Saya penderita hipertensi, tetapi setelah mengikuti latihan Merpati Putih, dapat mengontrolnya,'' kisah Aju yang kini menjadi pelatih di perguruan olah raga pernapasan. rh

Sumber :Republika, Sabtu, 08 Februari 2003

Tidak ada komentar:

Posting Komentar